Dalam perpajakan, terdapat beberapa istilah penting seperti Masa Pajak, Tahun Pajak, dan Bagian Tahun Pajak. Ketiganya berkaitan dengan jangka waktu, tetapi memiliki definisi yang berbeda. Pemahaman mengenai istilah-istilah ini sangat penting karena digunakan dalam pelaporan pajak. Istilah tersebut diatur dalam UU KUP No. 28/2007, yang diperbarui melalui UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
Masa Pajak
Masa Pajak adalah periode untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak terutang dalam jangka waktu tertentu oleh Wajib Pajak. Pasal 2A menyebut Masa Pajak umumnya 1 bulan, tapi bisa berbeda hingga 3 bulan sesuai Peraturan Menteri Keuangan. Contoh Masa Pajak antara lain Masa Pajak Januari, Masa Pajak Februari, dan seterusnya.
Tahun Pajak
Pasal 1 Nomor 8: Tahun Pajak adalah 1 tahun kalender, kecuali Wajib Pajak memakai tahun buku berbeda. Wajib Pajak bisa menyusun pembukuan berdasarkan tahun kalender atau periode lain yang berbeda.
International Bureau of Fiscal Documentation (IBFD) mendefinisikan Tahun Pajak sebagai periode untuk menghitung penghasilan dalam rentang waktu tertentu.
Sebagai contoh, Tahun Pajak yang mengikuti tahun kalender berarti pembukuan dimulai dari 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023, yang disebut sebagai Tahun Pajak 2023. Sementara itu, Tahun Pajak yang tidak mengikuti tahun kalender bisa dimulai, misalnya, dari 1 Juli 2022 hingga 30 Juni 2023.
Bagian Tahun Pajak
Bagian Tahun Pajak merujuk pada periode waktu yang kurang dari satu tahun pajak penuh, yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan penghasilan dalam sebagian tahun pajak tersebut. ini diterapkan jika Wajib Pajak baru mulai atau berhenti beroperasi di tengah tahun pajak.
Menurut Pasal 1 Nomor 9, Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari satu Tahun Pajak yang durasinya bisa mencakup beberapa bulan atau hanya satu bulan.
Contoh penerapan Bagian Tahun Pajak:
- Jika terdapat pemeriksaan SPT Masa PPN karena status SPT Masa menunjukkan Lebih Bayar pada Masa Pajak Juni 2023, maka pemeriksaan akan mencakup SPT Masa PPN beserta dokumen pendukung dari Masa Pajak Januari hingga Juni 2023.
- Jika suatu perusahaan menyusun pembukuan dari 1 Januari 2023 hingga 31 Juli 2023, maka periode tersebut termasuk dalam Bagian Tahun Pajak 2023.