Memasuki bulan Ramadhan, kita berpuasa bersama dengan—setidaknya—1.9 miliar orang muslim lainnya.
Ada tujuan spiritual dan sosial dibalik kegiatan berpuasa, lho. Selain mengingatkan kita akan lemahnya manusia dan betapa kita bergantung kepada Tuhan atas makanan, berpuasa juga menunjukkan kita akan apa rasanya lapar dan haus. Kemudian, kita merasakan kasih sayang (dan rasa tanggung jawab untuk menolong) pada mereka yang membutuhkan. Selain itu, berpuasa juga menambah fokus seseorang dalam hidup dan hubungannya dengan Tuhan.
Walaupun ada kesulitan dalam berpuasa selama sebulan, kebanyakan umat muslim sebetulnya antusias untuk memasuki bulan Ramadhan dan agak sedih saat setelah Lebaran. Ada sesuatu yang istimewa, mengetahui bahwa puluhan juta orang muslim lainnya juga merasakan lapar, keringnya mulut, dan pusingnya kepala di tengah puasa. Bulan puasa menjadi spesial karena umat muslim semua mengalaminya bersama.
Mereka yang merayakan bulan Ramadhan tidak sepatutnya menghindari jam kerja atau sekolah atau kegiatan harian lainnya hanya karena sedang berpuasa. Di beberapa negara mayoritas umat Muslim, misalnya, perkantoran dan sekolah mungkin mengurangi jam operasionalnya di siang hari atau justru tak beroperasi sama sekali. Tapi, kebanyakan negara mayoritas umat Muslim, mereka yang berpuasa tetap menjalankan hari seperti biasanya meski tidak dapat makan atau minum.
Jadi, apa sih yang sebetulnya terjadi di tempat kerja ketika orang-orang sedang berpuasa? Bagaimana seseorang bisa produktif di bulan Ramadhan?
KETIKA BERPUASA SAAT KERJA
Sebenarnya, bulan puasa adalah waktu untuk mendisiplinkan diri. Produktivitas seseorang ketika sedang berpuasa di dunia kerja juga bergantung dari bagaimana orang tersebut membatasi diri soal apa yang ia konsumsi, bagaimana dirinya menjaga stamina seraya menjaga fokus. Hal penting untuk dicatat adalah mengatur waktu tidur, kerja, serta asupan makanan sehingga puasa jadi lebih bertenaga.
Pastinya ketika memasuki bulan puasa, waktu tidur pun berkurang. Ada beberapa hal yang harus diluruskan: Setelah sahur dan dilanjutkan dengan sholat subuh, biasanya banyak yang kembali tidur sebelum bangun lagi dan mulai beraktivitas. Memang, seseorang mudah tergoda untuk kembali tidur dan memeras waktu sebelum bekerja, tetapi apabila tidur dilanjutkan maka orang tersebut akan merasa lesu setelahnya.
Hal penting lainnya adalah pintar meregulasi jam kerja ketika di bulan puasa. Sebagian orang yang berpuasa akan merasakan kesulitan menahan dahaga dibandingkan lapar. Apabila orang tersebut bekerja di industri yang menuntut secara fisik, bahkan harus berkegiatan berat di luar ruangan dalam waktu lama, kegiatan ini bisa mengurangi kadar air dalam tubuh lebih cepat. Maka dari itu, bagi yang berkegiatan di luar ruangan, demi menghindari diri cepat haus dan lapar disarankan untuk melakukan aktivitas fisik singkat daripada beraktivitas berat dalam waktu lama.
Namun, ketika seseorang bekerja di dalam ruangan dan tidak banyak bergerak cenderung lebih mudah lelah secara mental, meski tidak beraktivitas berat. Oleh karena itu, bisa juga memakai waktu istirahat makan siang untuk melakukan beberapa aktivitas yang membuat diri menjadi segar dan tenang (olahraga, jalan-jalan kecil, atau mengobrol). Ditambah lagi, bisa juga menggunakan waktu istirahat makan siang untuk tidur siang singkat selama 20 – 30 menit. Diyakini kegiatan ini akan membantu seseorang merasa segar kembali dan siap untuk bekerja lagi.
Ingat, tidak perlu makan berlebih ketika mengisi energi saat sahur dan berbuka. Sebaliknya, makanlah dengan porsi sedang untuk sahur karena makan berlebih bisa membuat seseorang mengantuk dan tidak bertenaga. Maka dari itu, pilih menu seimbang: karbohidrat, protein, dan serat dalam asupan makanan. Makanan yang mengandung serat juga membantu kenyang lebih lama ditambah dengan sayuran dan buah-buahan.
PUASA BERAT DIPIKUL BERSAMA
Bekerja selama bulan Ramadhan memang bermanfaat, tetapi penuh tantangan. Pada saat inilah seseorang merasa tidak bertenaga, bahkan cenderung mengeluh. Meskipun seseorang mungkin akan menghadapi banyak godaan seperti berlatih menahan diri dari rasa lapar dan emosi serta pikiran negatif, pastikan orang tersebut melakukannya dengan motivasi. Sehingga, hari-hari yang dilalui ketika bulan puasa semakin dipermudah.
Mudahnya menjalani bulan puasa tidak hanya dari diri sendiri, tetapi juga dengan bantuan orang lain. Saat sudah masuk di ranah kerja tim di bulan Ramadhan, kebersamaan dapat membantu meringankan beban pekerjaan. Solidaritas terpupuk ketika sama-sama menjalani puasa, saling membantu ketika salah satu harus beristirahat. Selain itu, tempat kerja dapat menjadi ruang yang kondusif di bulan puasa ketika jam kerja dibuat se-fleksibel mungkin, atau digabung dengan WFH demi mengikis waktu habis demi berkendara.
Secara tidak langsung, ini akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap bulan puasa. Lantaran di dalamnya, ada perbedaan besar: ketika semua dijalani dengan energi negatif maka orang tersebut akan merasa kesulitan selama bulan puasa, sebaliknya jika seseorang menjalani bulan puasa dengan yang positif maka akan banyak manfaat yang didapat.